Kamis, 14 Juli 2011

Warisan Tembang Kanjeng Sunan

Lir-ilir lir-ilir
tandure wes sumilir 
tak ijo royo - royo 
tak senggoh kemanten anyar
bocah angon - bocah angon 
penekno blimbing kuwi 
lunyu - lunyu penekno
kanggo basuh dodot iro
dodot iro - dodot iro
kumitir bedah ing pinggir
dondomono, jlumatono
kanggo sebo mengko sore
mumpung padang rembulane
mumpung jembar kalangane
yo sura'o, sura' iyo







Sejenak mari kita renungkan kembali syair - syair Sunan Ampel diatas yang di ciptakan pada beberapa abad silam. Syair kanjeng Sunan Ampel yang sering saya tembangkan sewaktu kecil ini, memuat banyak pesan tersirat jika diurai dangan perenungan hati yang jernih. Tanpa bermaksud mengurangi jasa - jasa besar beliau dalam sejarah syiar islam Indonesia, dan sok mengerti pesan makna di dalamnya dari pada para pembaca. Disini saya hanya ingin menyatakan bahwa syair tembang lir - ilir tersebut banyak makna tersirat di dalamnya yang bisa disiramkan pada padang makna masa kini.

"Wahai para pemuda, para generasi! Bangunlah dari tidurmu. Lihatlah dunia. Carilah ilmu demi masa depanmu". Pada bait pertama dalam syair tersebut sepertinya pesan didalamnya hendak menyatakan bahwa, "engkau (generasi muda) akan hidup pada zamanmu, tidak untuk hidup dizaman orang tuamu. Dan berubahnya perilaku manusia membuat zaman ikut berubah. " Bisakah dalam hidup kita (kaum muda) berbekalilmu dan taqwa, sehingga kita akan berbahagia dalam hidup dan mati nanti. Selaksa bahagianya pasangan hidup pengantin baru.

"Bocah angon bocah angon". Kalimat ini menyerukan pada para penggembala, yakni, para ulama, para tokoh pemimpin, pejabat, semua pimpinan yang memimpin ummat, rakyat, dan bawahan. Bahwa engkau adalah bocah angon (kaum penggembala) yang harus menanamkan, mengamalkan, mengajarkan, dan melaksanakan nilai-nilai keagamaan pada orang yang dipimpin. Kanjung Sunan menambahkan kata 'blimbing' mungkin ingin menganalogikan (melambangkan) agama dengan buah belimbing. Buah belimbing dengan bentuk segilima menandakan ada lima rukun islam seperti yang telah di pahami.
'Penekno blimbing kuwi' Berarti jalankan lima rukun Islam. Raih kesempatan yang lima sebelum datang yang lima yaitu : Mudamiu sebelum tuamu. Sehatmu sebelum sakitmu. Sempatmu sebelum sempitmu. Kayamu sebelum fakirmu. Hidupmu sebelum matimu.

"Lunyu lunyu penekno kanggo basuh dodot iro" Dalam keadaan apapun walau banyak halangan dan rintangan, sebagai bocah angon (pemimpin) harus kerap menanamkan, mengamalkan, mengajarkan, melaksanakan syari'at agama pada siapapun yang dipimpinnya, termasuk pada pribadi sendiri. Karena belimbing itu untuk mencuci, membersihkan pakaian (dodot) kotor. Dalam arti dengan menjalankan syariat agama secara ikhlas maka kita dapat mendekatkan diri kepada Tuhan. Kanjeng Sunan mengibaratkan pakaian (dodot) sebagai lambang ketaqwaan. Hidup tak bertaqwa laksana tubuh yang tak berpakaian. Kalau seseorang merasa terhormat dengan jabatannya, tentu tidak akan melepas ketaqwaannya pada Tuhan. Sementara itu kita masih banyak kesalahan. Berumpuk dosa yang harus di bersihkan. Mungkin dengan belimbing itu pakaian kita dapat di sucikan. Kaulah pakaian - pakaian (taqwa) kita ini robek Kanjeng Sunan selanjutnya menyarankan untuk 'dondomono' (dijahit). Jahitlah pakaian - pakaian yang robek itu, rajutlah kembali. Karena pakaian - pakaian (taqwa) nantinya bisa dibuat untuk selimut di waktu tidur. Ketaqwaan itu bisa menjadi saksi dan melindungi dari siksaan kelak di waktu kita mati (akhirat)

"Mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane. Yo rua'o sura' iyo" Mumpung kita punya kemampuan mari kita gunakan kemampuan untuk bertaqwa. Mumpung kita punya kesempatan maka gunakan kesempatan ini untuk bertaqwa.


Ini bukan sekedar nada yang bersanding dengan kata,
Lalu kau resapi setiap petikan yang memacu serum dalam otak
Penghayatannya kompleks dan absurd
Hanya segenggam kecil kemungkinan yang dikantongi untuk mengerti
Ini lebih dari sebuah rentetan makna terselubung yang tumpah diatas kertas
Namun sebuah rasa yang menjuntai dalam setiap hela nafas ketika kau menyanyikannya


Semoga bermanfaat

12 komentar:

  1. harusnya pakai artinya mas, saya gak ngerti :)

    BalasHapus
  2. @mbak lidya : tinggal klik tombol makna mbak insya Allah bisa tergambarkan.... :D maap

    BalasHapus
  3. Wah merinding mas saya denger lagu ini....apalagi sebentar lagi puasa, biasanya di mal-mal banyak yg setel lagu ini....moga2 kita masih diberi waktu supaya bisa menjalankan ibadah puasa di tahun ini dan tahun2 yang akan datang....amiin

    BalasHapus
  4. alhamdulillah, setiap sore masih dengerin lagu ini pak,,, hehehe

    BalasHapus
  5. Wow....ternyata artinya dalem banget ya...mengandung pesan moril...kirain cuma tembang gitu,kan biasa kita denger dari nenek kita...

    BalasHapus
  6. Aku suka sekali lagu ini...
    Wah maknanya harusnya ditulis juga Mas... supaya yg ora iso Jowo bisa ngerti :-D
    Yang ngerti Jawa pun belum tentu paham maknanya.. :-D

    Kebetulan saya udah pernah dikasih tau Papa, maknanya dalam sekali... mirip seperti QS. Al Ashr yah..? Subhanallah..

    BalasHapus
  7. @Lyliana Thia : Mohon maap jika sebelumnya maknanya didalam spoiler saya ubah sekarang dengan gaya yang biasa dan sudah langsung muncul di bawah player...

    @Perdarbintang : Iya mbak saya sebelumnya saya juga mengira sama ternyata falsafah orang kuno selalu menarik untuk di cermati

    @mabrurisirampog : saya menebak pasti anda orang jawa... :D

    @Nia : semoga saja mbak tak amini.... hehe

    BalasHapus
  8. falsafahnya memang dalem banget...

    BalasHapus
  9. Wah tembangnya indah sekali...dan sangat menyejukan hati....meski diawal tembang ini aku gak ngerti artinya...

    Salam kenal mas...aku balik kunjungi lho..dan aku jg udh follow...

    BalasHapus
  10. pakde merinding sekali membaca posting ini, sangat dalam menyentuh hati yang paling dalam

    moga sukses selalu

    BalasHapus
  11. wahh pokoknya lagu ini saya sanagt suka dan saya di aksih oleh seseorang yang saya sayangi, tapi g tau apakah dia menyayangiku juga ga ya? krn kita sudah berpisah jauh

    BalasHapus
  12. kunjungan perdana nih.. ada sajian pa ya buat yang tersayang?

    BalasHapus