Tentang judul yang nyleneh, saya dapat tidak sengaja saat blogwalking dari blog ke blog. Pemiliknya adalah seorang bloger yang juga aktiv menulis didunia kompasiana. Dia bernama Traktor lubis. Dalam tulisannya orang ini sering menggunakan judul yang kontroversi. Saya bingung, apa yang melatar belakangi penulis sehingga ini harus menjadi konsumsi publik?Menulis memang sebuah kekuasaan dan penulis adalah penguasanya. Namun apakah hanya sebatas itu seorang bloger memutuskan untuk menulis? Tulisan inilah yang membuat banyak orang geram membacanya, mungkin anda juga akan ikut-ikutan geram. Berikut petikannya...
. Jika sobat ingin membacanya langsung, silahkan klik. |
Saya tidak akan melanjutkan pendapat saya, penulis sudah sukses membuat hati saya sedikit terlukai. Meski tuhan penulis bukan Tuhan saya, entah mengapa saya sangat tidak setuju dengan tulisan ini.
Kondisi itu merangsang rasa penasaran saya untuk mencari hukum - hukum yang terkait. Sebelumnya memang saya takut berkomentar tanpa dasar jelas. Maklum, Kitab Suci saja masih belum tamat menerjemahkan sampai sekarang. Ya gara gara postingan ini. Mungkin jika seandainya tidak membaca tulisan traktor lubis saya tidak tau bahwa ada ayat yang berbunyi :
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu) tentulah mereka akan menjawab: ”Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian berolok-olok? Tidak usah kalian meminta maaf, karena sungguh kalian telah kafir sesudah beriman.” (At Taubah: 65-66)
Semoga ampunan Maha Suci tak segan hinggap dalam diri sobat sekalian.
Sampaikan pendapat sobat?
aduh, no comment juga deh, ilmu saya belum nyampe, takut malah salah.. :D
BalasHapusidem #mabruruisirampog
BalasHapusJangan menggunakan agama untuk mengolok-olok. Saya sempet ngebahas penggunaan kalimat "agama bila diobral jadi murahan", padahal dia penulis yang sudah menerbitkan beberapa buku. Lewat e-mail, dia bilang "liat konteksnya". saya tetap berpendapat ajaran agama itu mulia walaupun diteriakkan di pinggir jalan sekalipun. Yang lebih sulit adalah pengamalannya.
BalasHapusIni linknya http://amiratnawatiutami.blogspot.com/2011/07/kata-murahan-yang-digunakan-hoeda-manis.html
@1758226731240786896.0
BalasHapusTerkadang memang orang - orang beraliran kiri selalu berpendapat lain karena memang dia memandang dari sudut filsafat. Saya tidak mengklaim orang - orang beraliran kiri salah. Namun yang harus dipertanyakan mantapkah iman mereka di jalur kanan sampai mereka berani untuk memilih kiri....
NO koment...takut panjang dan lebar urusannya...hehehe
BalasHapusOya alamtnya Karimata ndi Bro..heheh
Astaghfirullah...
BalasHapusSegitunya kah mereka???
Mmmm...
Kunjungan balik nih, Mas... :)
iya kita harus hati2 juga ya walupun niatannya itu hanya bersendau gurau...
BalasHapusTuhan ko badingkan dengan kentut.
Mau tau cara menjawabnya? jika ingin sang penulis melihat atau merasakan tuhan lebih jelas..suruh dia penggal kepalanya!!
BalasHapusSaran saya enggak usah dekat-dekat blog macam gitu sam, mereka cuma mau cari sensasi.. biasalah koar-koar di dunia maya, seperti halnya aku dulu melayani grup FB yang menghujat Rasul.. percuma sam di dunia maya adu argumen, mending langsung saja di dunia nyata bantingan hahahah
BalasHapuslah kan aku malah panas pisan sekarang.. wis tah gak ada manfaat berdekatan dengan blog-blog pencinta konflik..
@1892863444034945160.0
BalasHapusKarimata 87 bro sebelah linggar jati. Tapi biasanya nongkrongnya di perempatan semeru maklumlah anak jalanan...
@2101732323043275624.0
BalasHapusMakasih kunjungannya...
@1368473743367960596.0
BalasHapushehe setuju...
@5062559611768903158.0
BalasHapusHehe...oyi lumayan ngasah utek lik...tapi ya gitu kalo pas emosi pengen nyilet mbunbunane... :D jadi emosi lagi...
Serruputtt....!!ngopi wae wes....
@3167808105907710844.0
BalasHapusBetul mas saya juga mulai menjauhinya....terima kasih kehadirannya pak ustat... :D
@5263858458732815135.0
BalasHapusHehe ok mas tengkyu kehadirannya....
saya gak berani komentar tntang judul diatas, takut salah. semoga diberi kesadaran aja yg menulis artikel ini di kompasiana.
BalasHapusTuhan dia tidak jelas ya... hehehe...
BalasHapuskalo saya ga mau buang-buang waktu untuk berdebat atau menanggapi hal-hal seperti itu. Daripada yang ga ada manfaatnya mending melakukan hal-hal yg bermanfaat bagi orang lain...
Salam hangat. :)
sejujurnya, pakde tidak suka "nyerempet-nyerempet" bahaya, karena memang tidak begitu paham dengan apa maksud sebenarnya dari penulis, tetapi dalam konteks ini, mungkin si penulis hanya sekedar "guyon" atau mungkin juga "itulah yang ada di lubuk hatinya yang paling dalam"
BalasHapusWaduuuh, ilmu saya nggak nyampe mau berkomentar tapi kalau diberi nasehat yang kurang lebih intinya sama "jangan buat Tuhan untuk bahan gurauan" itu sih dari SMA dulu karena semasa itu kami emang kurang ajar banget bercandanya :)
BalasHapussaya kok jadi panas yah baca tulisan dia?
BalasHapusAstaghfirullah...
tapi orang mcam begini ditinggalin aja...
sayang2 waktu qta yah Mas Coro..
lebih baik blogwalking ke tulisan2 yg udah jelas manfaatnya
wajar saja menurut saya karena orang kalau belum belajar mengenal Allah swt yaahhh seperti itu
BalasHapuslbih baik diajak bersama mengenal Allah swt daripada menjelekkan/memaki dia
setuju tak?
salam dari mizzu.net ^_^
Saya ga tau apa maksud penulis sebenarnya. Tapi tidak sesuai kalau Tuhan dibanding2kan apalagi dengan kentut. Tuhan itu Maha Gaib, jadi jangan pakai indera penglihatan, pendengaran, penciuman untuk merasakanNya. Tapi pakailah hati.
BalasHapusDulu sekali, saya juga pernah membacanya. Dan, kurang suka.
BalasHapuswuah bawa2 agama Tuhan tuh. bener2 deh tuh orang saraap
BalasHapus